Jumat, 24 September 2010

artikel kebersihan

MOJOKERTO – Keindahan, kebersihan, dan tepat guna Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah milik Pemkab Mojokerto  di Desa Awang-awang, Kec Mojosari, menjadi daya tarik bagi kalangan pelajar dan pecinta lingkungan hidup, petugas tata kota, serta petugas kebersihan. Penataan TPA di Mojosari yang dibangun permanen (tidak setelah penuh ditutup, red) dinilai representatif.
Kahumas Pemkab Mojokerto Hj Alfiyah Ernawati Ssos MM di kantornya, Kamis (23/9), mengatakan, semakin hari TPA Mojosari banyak dikunjungi warga. Utamanya kaum pelajar. Sebab, TPA Mojosari selain luas dan bersih, juga dilengkapi gazebo, taman, pengolah sampah basah, dan kering, pengolah pupuk, serta pengolah biogas.
Untuk taman, selain ada berbagai macam bunga, juga bibit tanaman tahun, seperti nangka, mangga, durian dll. Sehingga kawasan itu bisa dijadikan sarana penelitian biologi bagi pelajar. “Mereka mempelajari tentang sistem bercocok tanam bunga, tanaman perdu buah agar subur dengan menggunakan pasokan makanan dari bahan sampah,” ujarnya.
Selain pelajar, lanjut Erna, juga ada LSM peduli,lingkugan hidup. Mereka datang ke lokasi itu untuk mempelajari proses pembuatan biogas dan memproses pupuk dari bahan sampah. Sudarmadji (40), LSM Nyiur Hijau dari Solo, Rabu (22/9), mengaku datang ke TPA Mojosari karena dia mendapat informasi dari temannya di Surabaya bahwa penataan TPA Mojosari milik Pemkab Mojokerto representif. Untuk membuktikan itu, ia datang ke Mojosari. ’’Kalau semua TPA di Indonesia dibuat seperti TPA Mojosari tentunya bau tak sedap dari tumpukan sampah tidak akan terjadi,’’ ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar